Translate

March 8, 2010

Bu .. Aku kangen ..

Dulu .. waktu masih kecil .. sampai terakhir kelas 3 SMA aku mempunyai seorang "ibu". "Ibu" yang selalu ada ketika aku sedih maupun ketika aku merasa senang. "Ibu" yang senantiasa menghiburku ketika kecewa dan seolah membelai kepalaku ketika aku mulai putus asa. Namun .. sosok "ibu" itu hilang sejalan dengan waktu aku tumbuh dewasa.

'Ibu' itu betul-betul selayaknya seorang ibu .. wajahnya teduh dan membuat damai. Pelukannya hangat dan tutur katanya lembut. Ketika aku marah dan kecewa .. kata-katanya menenangkan. Ohh .. Bu .. aku kangen ..

Pernah satu hari, aku merasa kecewa pada Mama karena Mama tak menepati janjinya terhadap sesuatu yang aku bahkan sudah lupa apa itu. Aku hanya bisa menangis .. Lalu 'Ibu' datang dan memelukku. Mencium kepalaku dan berkata .. "apa yang kau tangiskan? tenangkanlah dirimu, nak .. kecewa hanya akan membuat dirimu lemah dan rapuh. ada banyak hal nanti yang akan kau temukan ketika kau beranjak dewasa. Salah satunya seperti yang kau alami saat ini. Jadi berjanjilah kau akan tegar .. kau tak boleh mudah kecewa.. apalagi menangis. Sssttt .. mungkin ini akan sedikit membuat sakit .. tapi Nak .. Orang lebih berhak melakukan sesuatu terhadap yang dia miliki dibandingkan orang lain terhadap miliknya itu. Jadi pandai-pandai lah menerima yaa .. ". Aku bahkan tidk mengerti apa yang Ibu bilang .. tapi yang aku ingat aku kemudian bisa tenang dan tertidur setelah letih menangis ..

Aku pun beranjak dewasa. Mendatangi 'Ibu' ketika menangis dan kecewa .. menurutku adalah hal yang bodoh. Aku pun meninggalkan hal itu. Aku mulai berkeluh kesah kepada teman dekat dan sahabat terhadap masalahku .. bahkan pacar .. Aku merasa.. aku tidak lagi sendirian ..

Namun hari ini .. aku sangat rindu Ibu ku .. Aku rindu dekapan hangatnya dan belaiannya dikepalaku yang menenangkan. Di saat aku tidak sendiri namun aku tak mampu berbagi .. Ohh Bu .. sungguh aku rindu ..

Bu, aku tahu .. aku bukan anak kecil lagi .. tapi memilikimu membuatku tetap kecil untuk selama-lamanya .. dan hari ini, Bu .. aku letih .. aku benar-benar letih lahir bathin. Aku tak tahu apa yang membuatku letih .. tapi aku merasa aku kehilangan sesuatu yang bisa membuatku untuk terus bergerak dan terus bergerak.

Aku ingin menangis .. walau ada pundak yang selalu setia akan kujadikan tempat bersandar.. tapi menangis di depan orang yang tak mengerti apa yang aku tangiskan justru akan membuatku merasa semakin jauh terpuruk.

Bukan aku tak mau jujur, Bu .. atau terbuka pada orang lain .. tapi sanggupkan aku jujur dan terbuka jika orang-orang terlebih dahulu sudah memandangku dengan tatapan aneh dan asing ?? Aku takut .. mereka tak akan mengerti apa yang aku rasakan .. apa yang aku maksudkan dan apa yang aku resahkan .

Bu .. walaupun semu dalam nyataku .. tapi tetaplah nyata dalam khayalanku .. karena aku masih butuh 'Ibu' .. seperti 'Ibu' yang dahulu ..

1 comment:

ira.aditya said...

Mbaaak.... salam kenaal.... bagus bangeeet tulisannyaaa......