Translate

April 19, 2007

Menulis Puisi


Hm.. aku tidak ingat kapan aku menulis puisi untuk terakhir kalinya.. Hanya yang aku ingat ketika aku jatuh cinta padanya aku menulis banyak sekali puisi. Melihatnya membuat rahim puisiku menjadi subur dan melahirkan begitu banyak ide dan kata-kata yang sarat arti..

Aku tak ingat apa puisi pertama dan terakhirku untuknya.. tapi yang aku ingat.. itu caraku mengatakan isi hatiku tentangnya dan tentang sayangku padanya..

Aku bahagia dengannya dan dengan cinta yang dia berikan. Jika pun kini dia menghilang aku tak kecewa atau pun sedih. Yang pasti dia pergi bukan untuk wanita lain, dengan wanita lain dan karena wanita lain. Dia hanya menghilang.. tapi dia tetap ada di hatiku. Menghiasi semua rindu yang pernah aku punya sampai sekarang. Sampai saat ini..

Jika aku merindukannya.. aku cukup menutup mataku.. memanggil namanya dengan hati dan bibirku.. maka dia akan tahu betapa aku sangat merindukannya.. walau dia entah dimana..


Tadi aku lihat sunset yang sangat indah. Hatiku menjerit betapa inginnya aku turut serta melepas sang mentari sore itu. Tapi tidak dengannya membuatku surut. Tidak akan kesana tanpa dia lagi.. Itu milik kami.. dimanapun dia.. itu milik kita kan??


Aku kehilangan tangannya .. yang selalu menggenggam dengan basah.. aku kehilangan senyumnya yang sederhana.. serta perhatiannya yang membuatku betul-betul rela menyerahkan hatiku walau untuk disakitinya..


Dimana pun adanya dirimu.. Ingat lah sekarang ini tanggal 19.. Tanggal kita berdua.. selalu setiap tanggal 19


Dimana pun dirimu.. sungguh aku masih menantimu pulang.. kembali ke sisiku lagi... disini.. kembali kita akan bermain ombak lagi. Menanti sunset dan berlari antara pasir.. Kita akan menancapkan tongkat kesetiaan lagi.. dan menanam botol Aqua lagi.. Aku pastikan kita akan menemukannya.


Kembalilah aku mohon.. sumpah atas semua air mata yang pernah aku luahkan selama ini untuk menantimu.. aku mohon kembalilah.. Sujud atas semua kesetiaanku.. sampai kapanpun akan aku tunggu, maka pulanglah ke sisiku lagi.. memelukku lagi.. dan mencium kepalaku


Mendengarkan kejujuran tanganmu bahwa kau tak akan pernah menggenggam tangan lain selain tanganku dan mencium bibir lain selain bibirku..


Letakkan tanganmu di kepalaku dan bersumpahlah.. aku tunggu dengan semua cerita jujurmu.. aku tunggu.. aku akan tetap menunggu..

*****************
Dalam tanggal 19 ini.. aku sangat kehilanganmu..





2 comments:

dewi pras said...

menunggu kadang ngga melelahkan ko mba :)

Rich said...

saya dah ga nunggu lagi soalnya skrg dah tgl 21, jadi skrg hari Kartini hehe...