Tiga belas tahun yang lalu ..
Mom dan aku ribut .. seperti biasa .. dan entah mengapa sampai pada suatu titik jenuh. Aku bertanya dengan niat sama sekali tidak bertanya .. tapi entah mengapa hal itu aku tanyakan.
"Ma .. mengapa Mama lebih menyayangi adik daripada aku ?? "
"Karena adik penurut dan tidak pernah mambantah apalagi melawan .. sedangkan kamu selalu menjawab semua perkataan mama dan selalu membantah .."
Aku terdiam .. langsung terdiam .. kemudian aku menyudahi keributan kami dan menangis ..
Papa datang dan menanyakan mengapa aku menangis .. tapi aku diam dan tidak menjawab. Kemudian Papa bertanya kepada pembantu di rumah .. mengapa aku menangis .. dan dia menjawab kalau Mama mengakui bahwa Mama itu lebih menyayangi adik daripada aku. Aku dengar Papa berdebat sedikit dengan Mama sesudah itu .. dan Papa mendatangiku kemudian..
"Sudahlah .. hentikan tangismu .. ayo sholat .. sudah masuk waktunya .." Dan aku langsung menurut ..
Lima hari yang lalu ..
Seperti biasa .. beda pendapat lagi dengan Mama yang ujungnya ribut lagi ..
Mom belum juga bisa melepaskan adik yang manja untuk dituntut kemandiriannya .. setelah semua pengorbanan yang Mama lakukan ..
"Tolonglah katakan padanya Ma .. apalagi yang ditunggunya?? kapan lagi dia bisa dewasa padahal dia telah berkeluarga.." protesku
"Apakah kau cemburu kepada adikmu?"
"Bukan .. bukan karena itu .. tapi aku tidak ingin semua usaha Mama disia-siakan .. aku kasihan pada Mama .. " jawabku
"Aku hanya minta bantuan kalian .. kalau kalian tidak ikhlas tidak apa-apa .. aku sudah capek .."
Aku cuma bisa menghela napas .. kalau sudah begini untuk apa lagi beradu argumen??
"Ma .. kami ikhlas membantu Mama .. tapi melihat dia yang tidak begitu peduli begini .. sakit hati .. mengapa sih Mama selalu saja memanjakannya? Memberikan saja apa yang dia mau?"
Berapi-api sekali kata-kata itu keluar .. seolah tidak lewat lagi melalui mulut .. melainkan langsung meloncat dari hati
"Karena cuma dia lah harapan Mama .. yang bisa mendo'akan Mama nanti ketika Mama sudah tiada .. "
Ohh .. begitu .. Langsung terdiam lagi .. Aku tahu sekali rasa ini .. persis sama rasanya. Rasa yang sama tiga belas tahun yang lalu. Tapi sekarang aku tidak lagi menangis ..
Tidak mudah menyuruh hatiku untuk tidak lagi peduli .. untuk tidak lagi ikut campur .. Tidak mudah menutup mataku juga kedua telingaku atas semua yang terjadi padanya dan semua yang dia lakukan. Tuhan .. atas berpuluh tahun yang telah dia lewati .. tidak rela lagi aku melihatnya bersusah payah .. berkeluh kesah .. memikirkan hal-hal yang seharusnya tidak lagi menjadi bebannya .. tidak mudah .. dan pasti tidak bisa ..
Ma .. bagaimanapun nanti .. bagaimanapun keadaanku nanti .. bagaimana mungkin kau sampai berpikir aku tidak akan mendo'akan mu Ma?? Apa kau melihat aku tidak lah seorang yang sholeh? Yang do'anya tidak akan mungkin dikabulkan? Apakah begitu Ma ? Sehingga kau tidak memasukkan aku dalam 'hitungan' mu?
Pikiran ini kubawa sepanjang perjalanan .. Tak ingin aku menanyakannya kepadamu .. tidak seperti tiga belas tahun lalu. Aku bergelut dengan perasaanku dan ketika sendiri .. baru aku bisa menangis ..
Ma .. apakah nanti aku seorang yang sholeh atau tidak (tentu aku akan selalu berusaha menjadi seorang yang sholeh .. pasti) aku pasti akan mendo'akan mu Ma .. Jika kau ragu do'aku akan dikabulkan atau tidak .. apakah kau bisa merancang masa depan untuk memastikan do'a adik pasti akan didengarkan?
Ma .. dua orang bersaudara .. ikatannya darah ..
Tidak akan bisa kau pisahkan atau kau renggangkan walaupun kami keluar dari rahimmu
Tidak juga kau boleh mengatakan kau lebih menyayangi salah satunya sehingga melukai hati yang satunya ..
Apalagi kau menyangka bahwa kau pasti akan di do'akan oleh salah satunya dan tidak oleh satu yang lain ..
Ma .. hari itu aku menangis .. tapi di dalam .. jauh di lubuk hatiku
Aku sama sekali tidak menyalahkan mu .. setelah begitu banyak yang telah kau lakukan untukku .. sedikitpun tidak ada hak ku untuk menyalahkanmu .. atau menghakimi mu ..
Semoga Allah senantiasa melindungimu Ma dan menjagamu.. semoga senantiasa sehat dan selalu sehat hingga kau bisa melihat anak-anakmu tumbuh dan berkembang .. dan mempunyai waktu untuk menerima bakti kami padamu ..
No comments:
Post a Comment