Translate

September 21, 2007

Just Asking .. Boleh dunk? (orang awam)



Klo dulu .. seorang isteri dan perempuan yang baik adalah perempuan yang bisa menjaga dirinya dan kehormatannya dimanapun dia berada. Dia akan selalu ingat .. kemana pun dia pergi, nama keluarga akan selalu ada di pundaknya. Salah yang dia lakukan .. maka anggapan salah pun akan ditujukan orang kepada keluarga nya .

Tidak pun pergi kemana mana. Tinggal di rumah pun tetap sama. Jika suami pergi .. adalah kewajiban seorang istri untuk menjaga diri dan kehormatannya selama ditinggal oleh suaminya .. menjaga anak anak mereka .. menjaga harta suami dan menjaga nama baiknya .. Indah sekali ..

Namun jika boleh bertanya ..

Bolehkah hal ini juga ditujukan kepada suami seseorang? Anak Laki laki seseorang? Ayah seseorang?

Bukankah nama keluarga juga tersandang di pundaknya? Kehormatan dan harga diri istrinya juga terpanggul di punggungnya?

Jika seorang laki laki .. suami seseorang .. selingkuh .. dan kemudian si wanita yang diselingkuhi hamil dan minta dinikahi? Apa yang akan diperbuat si istri? Selain perasaan yang harus ditenggangnya .. apakah ada yang akan memperhatikan bagaimana harga dirinya?

Tidak kah ini juga akan terjadi apabila yang menjadi korban (entah iya korban .. entah enggak .. istilahnya ..) yang dikhianati adalah laki laki?

Maka .. apakah salah .. jika ketika seorang suami akan pergi meninggalkan istrinya .. kemudian dia akan menasehati istrinya dengan nasehat nasehat yang baik .. Jaga lah dirimu baik baik .. jagalah anak kita baik baik .. jaga rumah .. Berlakulah adil dan hemat dalam membelanjakan urang kita .. Jangan biarkan satu laki laki asing pun yang bukan mahrammu untuk masuk .. dan ini dan itu .. Juga memberikan nasehat yang sama kepada suaminya jika suatu saat dia yang akan pergi atau dia yang akan ditinggalkan?

Kehormatan keluarga .. adalah milik keluarga tersebut. Kewajiban untuk menjaga nama baiknya bukan pada bahu satu orang .. melainkan kewajiban semua anggota keluarganya. Papa dulu pernah berkata dengan tegas .. "Jika masih mau menjadi anggota keluarga ini .. maka ikutilah aturan yang berlaku dalam keluarga ini .. Karena jika kau mau membuat aturanmu sendiri .. tunggulah sampai nanti kau mempunyai keluargamu sendiri dan kau siap untuk keluar dari keluarga ini ..". Tentu saja aku sangat mengerti. Keluar dari keluaga ini maksud Papa adalah nyata. Keluar dan tidak ada hubungan apa apa lagi .. Itulah maksudnya..

Sampai sekarang .. Bahu membahu dan bersikap adil .. tahu arti hak dan kewajiban .. ternyata mengambil proporsi penting dalam satu keluarga.

Then .. untuk para suami .. Nasehatilah istri istri dengan nasehat yang baik .. Pertenggangkan hati nya .. Raba juga perasaannya namun terimalah juga nasehat dari istri jika itu memang nasehat yang baik. Tidak akan lah menjadi rendah karena itu. Dan untuk para istri .. Menghormati suami sama pentingnya dengan menyayanginya dengan setulus hati. Bukan saja kita akan mendapatkan cinta kasih nya tapi juga syurga yang dijanjikan.. dengarkan nasehat mereka jika itu nasehat yang baik .. nasehat yang menurut pada sunnah dan Alquran .. nasehat untuk kemaslahatan ..

Entah darimana datangnya hingga aku menulis ini .. mungkin pengaruh tulisan yang aku baca di internet. Apalagi udara di luar panasnya minta ampun .. gerah sekali .. wew.. apa hubungannya yaq? Oww.. ini baru terasa puasa yang bener bener udara nya puasa .. (halahhh kalimat yang aneh ..)

1 comment:

Vie said...

You are asking, but this is not the answer.

Ceritanya gini Lan, ada temen di Medan (buat aja namanya si Ana), Ana mau pergi umroh. Dia punya suami, anak dan sahabat karib yg udah dianggap keluarga sendiri, namanya Lisa. Jadi sebelum berangkat sekedar basa-basi dibilang Ana ama suaminya, "Bang, jagalah Lisa ya selama aku gak dirumah". Pulang dr umrah, keadaan masih biasa, tapi 9 bulan kemudian, Lisa melahirkan! Dia belom pernah kawin lagi.

Jadi janganlah pernah menitipkan sahabat karib kita kepada suami kita. Karena betul-betul "dijaga"nya.
Ini cerita nyata Lan.

Hehehe... nyambung gak ya. Paksa aja deh!