Pernikahan adalah sebuah perjanjian yang agung antara seorang pria dan seorang wanita. Allah menyatakannya dalam al-Qur’an sebagai perjanjian yang kuat, mitsaqan galizha.
Sebuah pernikahan hanya akan berarti apabila dilandasi oleh dasar saling cinta dan berniat menjalankan sunnah rasul. Pernikahan dalam Islam tidak bermakna apabila hanya didasari oleh keinginan hawa nafsu: nafsu melihat kecantikan, nafsu melihat kekayaan, pangkat, jabatan dan status sosial. Sekalipun hal itu merupakan hiasan namun dalam hal memilih jodoh Nabi berpesan agar menomorsatukan agamanya, niscaya kamu akan merasa tenang karenanya.
Dalam ajaran Islam, pernikahan mengandung beberapa tujuan. Pertama, pernikahan adalah melaksanakan sekaligus menghidupkan sunnah rasul. Kata Nabi SAW: "Nikah itu sunnahku barangsiapa yang tidak menyukai sunnahku maka ia bukanlah golonganku". Menikah adalah menyempurnakan pengamalan kita dalam beragama. Nabi pernah menyatakan menikah adalah setengah melaksanakan agama.
Kelima, menikah adalah pintu gerbang mencapai keluarga sakinah. Tidak ada kenikmatan yang luar biasa kecuali memiliki keluarga yang harmonis, damai, tentram, penuh cinta dan kasih dalam satu bahtera. Sebaliknya tidak ada penderitaan yang luar biasa selain memiliki keluarga yang penuh konflik, jauh dari kedamaian, cinta dan harmoni. Kalau di dunia ini ada surga maka itulah pernikahan yang bahagia, sebaliknya bila di dunia ini ada neraka maka itulah pernikahan yang gagal. Masyarakat yang baik akan muncul dari keluarga yang baik sebagaimana juga keluarga yang buruk akan menghadirkan masyarakat yang bur
Perjanjian antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan yang baru saja diucapkan tidak saja disaksikan oleh seluruh keluarga, handai taulan dan sahabat-sahabat melainkan juga disaksikan oleh para malaikat. Karena itu jaga dan pelihara benar-benar janji anda berdua sampai maut memisahkan anda. Jangan khianati perjanjian agung itu. Bila salah satu mengkhianatinya maka bukan saja anda mengkhianati perjanjian antara anda berdua melainkan juga mengkhianati keluarga, handai taulan dan karib kerabat anda. Arasy pun bergoncang karenanya
Wahai suami, wanita di sebelah anda sekarang sudah resmi menjadi istri anda. Dia siap untuk berbagi dalam suka dan duka. Dia juga siap untuk berkorban demi memperoleh kebahagiaan anda. Kalau dahulu anda bisa bebas bepergian kemana saja anda suka dan melakukan apa saja yang anda mau maka sekarang ada seseorang di rumah yang selalu menanti anda. Apabila sampai larut malam anda belum pulang ingatlah di rumah ada seseorang yang tidak dapat memejamkan mata karena mencemaskan anda. Lindungilah dia, Beri dia pendidikan yang baik. Kokohkan aqidahnya. Mantapkan pikirannya dengan ilmu pengetahuan. Sirami rohaninya dengan keimanan. Dan ajaklah dia mengarungi samudera kehidupan dengan senantiasa menjadikan ajaran Allah sebagai pedomannya. Sempurnakan dan tutupilah kekurangannya. Perlakukan dia dengan baik, mu’asyarah bil ma’ruf. Kata Nabi sebaik-baik orang adalah yang terbaik perlakuannya terhadap istrinya.
Wahai isteri, kalau kemarin anda berada di bawah perlindungan orang tua anda sepenuhnya maka kini peran itu dialihkan kepada seseorang yang kini menjadi suami anda. Dia adalah orang yang siap melindungi anda dalam berbagai keadaan. Dia menjadi sahabat sekaligus pahlawan bagi hidup anda dalam suka dan duka. Mintalah nasehat dan pendapatnya. Bila akan bepergian ke luar rumah jangan lupa minta izinnya. Kalau ada kekurangannya tutuplah dengan kelebihan yang ada pada diri anda.
Keluarga adalah tempat yang pertama sekaligus utama membentuk generasi yang shalih. Jadikan ia tempat untuk menanamkan bibit-bibit unggul generasi masa depan demi kejayaan Islam dan kaum Muslimin. Doa demi doa harus selalu menyertai perjalanan hidup kita dalam keluarga.
Walhamdulillahirabbil’alamin.
*untuk me-refresh kembali akan makna pernikahan
sumber: http://www.uika-bogor.ac.id/zkr04.htm (diedit)
1 comment:
Mungkin (mungkin ya, aku gak gitu yakinlah) banyak juga pernikahan yang tidak bermakna. Liat aja tuh, yg kaya banyak kawin dgn yg kaya juga, karena mikir wah seimbang jadi gak keluar biaya banyak. Yg punya garis keturunan darah biru (ijo, merah, kuning, apalah) kawinnya juga sama dgn yg sedarah. Yg high class ma high class juga. Gak semua sih gitu.
Nyambung gak nehhh Lan, komenku. Klo gak di delete aja, malu2in ah. Tapi taulah apa yg kumaksudkan!? Dah banyak contoh yg kuliat.
Post a Comment