Translate

June 29, 2007

Ngebayang Ndiri


Tadi kan aku duduk di depan .. selesai nonton hasil download-an hubby -Avatar,The Legend of Aang-. Kebetulan kita berdua suka banget sama cartoon yang satu itu. Kalau nonton di Nick film nya suka di ulang-ulang. Udah gitu nunggunya lamaaa lagi. Jadinya hubby punya inisiatif buat download dapat cari di Internet. Nah sampai book dua nya. Soaleee cari-cari book 3 nya emang belum ada sih hehehee

Nah begitu selesai.. aku bengong bengong aja di depan PC. Tiba-tiba gak tau.. pandangan aku mengintari seluruh ruangan ini. Dari sudut.. sampai ke arah dapur.. sampai ngebayang di kamar yang kecil itu.

Hm.. Kira-kira kalau suatu saat nanti aku pergi dari sini.. bisa gak ya aku ngelupain semua apa yang pernah terjadi di tempat ini? Walau ini sebuah warnet.. dan aku emang suka banget tidur disini banding dirumah.. tapi aku tahu persis bagaimana dulu ini bisa kami dapatkan

Duluu sekali.. lima tahun yang lalu kami menemukan tempat ini. Mengubahnya jadi sebuah warnet kecil .. dengan keadaan yang sederhana.. tapi nyaman. Walau waktu itu belum married sama hubby.. aku terbiasa beres-beres disini. Dapur nya.. kamarnya yang berantakan.. -waktu aku masih kerja di Jakarta, setiap pulang ke Padang, pasti deh beresin kamar yang udah siap untuk benahi nunggu aku. HM.. aku ingat, dulu aku yang datang tanda tangani surat kontrak nya. Kita dulu janji mau ngurusin ini sama-sama. Tapi mama mau yang lain. Mau aku ke Jakarta dulu-biar jauh dari hubby.. soalnya emang dulu gak boleh dekat-dekat dengan hubby-walau akhirnya diberi restu juga dengan perjuangan yang tak akan pernah aku lupakan selamanya.. berat.. dan berat sekali..- setiap kali pulang aku pasti ke sini.. ke tempat ini.

Sekarang.. entah mengapa sering terbersit satu hal yang tak pernah terlintas dalam pikiranku dari dulu.. Pikiran itu datang dengan tiba-tiba. Menanyakan .. sejauh mana arti kehadiranku disini.

Jika suatu saat aku pergi.. bisakah aku merelakan orang lain untuk menggantikan tempatku..?
Bisakah aku ikhlas demi kebahagian orang yang paling aku cintai?
Mampukah aku terus berjalan tanpa menoleh lagi ke belakang agar aku bisa menyembunyikan rasa kecewa dan tangis sedihku yang tiada berakhir?
Sanggupkan aku melihat sesosok lain disamping orang yang aku cintai ini dan membayangkan "sosok" itu selalu ada disisinya.. dipeluk olehnya.. dibenamkan dalam dadanya sepanjang malam hingga detak jantungnya yang berirama itu dapat terdengar jelas.. dicium kening dan kepala dia olehnya dengan penuh kasih.. membagi tulusnya kasih sayang seperti yang aku dapatkan saat ini.. Bisakah aku?

Masih ada kah nanti tersisa sifat ikhlas yang dulu pernah aku miliki ketika aku hampir kehilangannya atas khilaf yang dia akui sendiri hingga aku bisa menerima apapun yang terjadi nanti?

Tangannya selalu menutup mulutku jika aku bertanya.. jika aku pergi nanti apa kau akan merindukan aku? Lengannya akan memelukku jika aku dengan sedih berkata.. maafkan jika selama denganmu aku belum bisa menjadi seorang isteri seperti yang engkau harapkan.. Dan wajahnya cemberut jika aku berkata .. Apakah kau selalu mengingatku jika aku pergi jauh darimu? Dia menjawab "Kemana adek akan pergi? Abang tak akan merindukan adek karena abang pasti ikut sama adek". Kemudian kami tersenyum bersama..

Bisakah aku melupakan itu semua? Setelah semua hal yang pernah kita alami bersama? Susah sakit.. suka duka.. Bahkan untuk perjalanan jauh pun kita sanggup hanya bertemankan sebotol air mineral dan melupakan rasa lapar.. (ough.. tak terasa air mataku menitik.. Tak akan pernah aku lupa.. dan selalu aku berkata kuat .. sekuat kepalan tangamu menggenggam tanganku)

Hm.. aku yang sangat tahu semua kekurangannya.. dan dia juga tahu semua kekuranganku. Tak ada yang tahu kekurangannya itu selain aku.. dan orang-orang terdekatnya. Bahkan mungkin orang-orang yang sempat berada di dekatnya pasti tak akan tahu bagaimana dia. Aku sempat bertanya.. "apa dia mengetahui kalau kau ......?". Dia menggeleng.. "Tidak.." Aku terheran. "lalu mengapa kau tak memberitahunya? Bukankah sebaiknya kau beritahu.. dan lihat bagaimana reaksinya.. Apa dia sanggup menerima nya dengan lapang dada itu semua?" Dia terdiam. Aku menyesal mengatakan itu. Tapi kemudian aku memeluknya..

Cukuplah hanya aku yang tahu semua. Bukan syarat bagiku kesempurnaan. Justru kekurangannya adalah suatu kesempatan bagiku agar bisa memperkaya diriku dengan sifat sabar dan tawakal. Bersumpah berbakti padanya sepanjang hidupku bahkan sampai nanti jika aku dihidupkan lagi. Dan aku berterima kasih yang dalam.. atas rasa sabarnya menerima kekurangan aku juga.. Lihat.. bagiku ini sungguh indah dan membuatku nyaman..

Tapi.. jika nanti aku pergi..
Tak mengapa jika harus ada orang lain yang menempati posisiku disini, bahkan juga dihatinya.
Sepanjang itu terbaik untuknya dan hidupnya..

*Serasa jadi ibu peri*

Ufftt.. udah dulu ngayalnya.. My beloved hubby udah pulang. Barusan keluar sama Fahmy teman sma bliau dulu..

And see apa beritanya??
"Adek.. tadi abang yang bawa mobilnyaa.." *Pandangan bandel hehehee*
"Udah tau.. dari tadi sebelum abang bilang juga adek dah tau.. Firasat adek bilang gitu.."
*Ketawa ngakakk.. trus kita lihat brosur motor berdua..*

1 comment:

Vie said...

Lan, jangan ngayal yang bukan-bukan ah. Ntar kalo pas malekat liwat, wuih... *istigfar* di Aminin tuh khayalan.
Aku ampe berair-air mataku membacanya. Sueeerrrr!
Sayangilah suamimu ya dek! Jangan suka mikirin yg macam-macam. Satu macam ajalah.