Translate

March 11, 2007

Pilek dan Masih Pilek plus Batuk

Hari ini.. duh masih pilek. Yah wajar lah.. obat diminum, tapi es teuteupp.. Gimana mau sembuh coba??

Ngomong-ngomong soal pilek neh ya..
Jaman dahulu (gak pake kala) ada seorang gadis yang mempunyai kekasih di daerah tetangga. Mereka hanya bisa bertemu selama tiga bulan sekali (sekali disini maksudnya bisa sampai 1 bulan atau cuma satu minggu mereka berjumpa dan bersama-sama). Nah.. pada suatu ketika, ketika hampir mendekati tiga bulan, sang pemuda memberi kabar, mungkin dia belum bisa datang di akhir bulan ketiga ini karena satu dan lain hal. Si Gadis sedih, hatinya sudah sangat rindu pada si pemuda pujaaan hatinya. Tapi apa pula dayanya. Cukup hatinya yang menanggung rindu yang teramat sangat itu. Hingga suatu hari mendekati bulan ketiga, gadis itu terserang pilek dan batuk. Hingga parahnya, hidungnya tak berhenti meler-meler, demam, sakit kepala dan batuk. Teman-temannya mengejek mengatakan jangan-jangan dia memang telah menderita malarindu. Akan tetapi dia tetap diam. Biar saja apa yang mereka katakan. Sementara pikirannya tak pernah lepas kepada pemuda kekasih hatinya. Hingga suatu malam dia berdo'a..
"Ya Allah.. aku rela jika harus menderita pilek dan demam serta batuk ini asal aku bisa bertemu dengan kekasihku.."
Jika dipikir-pikir memang do'a yang aneh.. tapi entah mengapa do'a itulah yang terucap dari bibirnya..

Ternyata Tuhan mendengarkan do'anya. Sang kekasih mengabarinya kalau dia ternyata bisa datang mengunjungi gadis itu. Gadis itu sangat senang sekali. Ketika bertemu, sang pemuda prihatin melihat kekasihnya yang sakit. Dia sedih ketika mengunjungi si gadis. Sebentar-sebentar gadis itu bersin dan batuk..
"Rajin-rajin minum obat ya dek.. Aduh.. bisa sakt begini.. Kangen yaa.. Ini kan abang udah datang.. Cepat sembuh ya.." bujuk si pemuda. Gadis itu tersenyum manis. Dalam hati dia berucap "Alhamdulillah ya Allah.. atas sakit yang Engkau berikan. Aku rela asal bisa bertemu dengan dia. Dalam sakit ini.. aku tak keberatan menjalaninya" Kemudian dia tersenyum..
"Lha kenapa kok tersenyum?"
"Gak apa-apa.. Toh penyakit kan harus disyukuri juga" Kemudian gadis itu menceritakan tentang do'a dan sebab penyakitnya serta mengapa dia tampak tidak menderita walau separah apapun sakit yang dia alami..
"Oalah.. dek.. dek... "

Mungkin cuma dia dan Tuhan yang tahu.. tapi sungguh.. dari dasar hatinya dia sangat mencintai pemuda itu. Biarlah kedatangannya akan menjadi obat akan sakitnya ini..

No comments: