Tadi pulang dari rumah Mama ke warnet, aku naik angkot yang isinya lumayan penuh. Dapat juga bangku serap di belakang sopir. Ada 3 penumpang angkot yang minta di turunkan di RS Ibnu Sina. "Nak turunkan di rumah sakit Ibnu Sina ya.." pinta si ibu
" Iya bu.. nanti saya kasih tahu kalau sudah sampai" jawab si sopir. Dari tata bahasa dan intonasi suaranya kelihatan sekali kalau dia itu penuh perhatian dengan penumpang. Setiap pertanyaan yang ditujukan oleh penumpang selalu dijawabnya dengan pelan tapi tegas.
Aku mencoba melihat ke depan ke arah si sopir. Dari suaranya, menurutku usianya masih muda, ternyata benar. Dan yang lebih membuat aku agak terkejut yaitu penampilannya. Gondrong dan nampak brutal. Tapi bisakah kita menilai seseorang dari penampilan luarnya saja?
Setiap penumpang yang turun, memberikan ongkos, selalu dibalas dengan ucapan terima kasih. Hm.. kadang memang, kita bisa menilai dari mana orang itu berasal dari tata ucapan dan bahasanya.. Walau penampilannya tak menjanjikan suatu penilaian..
Aku lebih menyukai tindak tanduk, tutur sapa, kata-kata yang baik dan sopan walau penampilan orang itu seperti preman. Seorang dokter tidak bisa kan dilihat dari rambutnya yang gondrong atau gayanya yang urakan. Tapi dari isi kepala dan keahliannya.. Dan tutur kata yang sopan ternyata sangat menyejukkan.. Aku sukaa..
No comments:
Post a Comment